Home / Uncategorized / Punya Tubuh Bongsor, Ternyata Hiu Tak Punya Tulang Keras seperti Manusia

Punya Tubuh Bongsor, Ternyata Hiu Tak Punya Tulang Keras seperti Manusia

Jakarta – Dengan panjang hingga 18 meter, hiu paus menjadi ikan terbesar yang hidup di lautan saat ini. Namun, tahukah detikers bila dibalik tubuh bongsor hiu paus ini tidak terdapat satu tulang keras sekalipun?
Fakta unik ini ternyata tidak berlaku hanya untuk hiu paus, tetapi juga semua jenis hiu. Dikutip dari IFL Science, begini penjelasannya.

Hiu Tidak Punya Tulang
Alih-alih tulang keras, kerangka hiu terbentuk dari tulang rawan. Pada bagian tubuh manusia, tulang rawan ada di hidung dan telinga kita.

Sebagai perbandingan, manusia memiliki 260 tulang di tubuhnya, bahkan bayi memiliki hampir 100 tulang. Tetapi hiu tidak, mereka hanya memiliki 200-400 struktur tulang rawan.

Tulang rawan di tubuh hiu terletak di rahang, tulang belakang, dan otak. Alasan mengapa tulang rawan di tubuh hiu bisa kuat karena hewan ini memiliki garam kalsium yang berperan sebagai lem perekat antar tulang

Satu-satunya bagian tubuh hiu yang tidak terbuat dari tulang rawan adalah gigi. Jenis gigi hiu yang selama ini ditemukan hanyalah berupa gigi geraham.

Manfaat Tulang Rawan Hiu
Bukan tanpa sebab, kehadiran tulang rawan di tubuh hiu memiliki manfaatnya tersendiri. Pertama, tulang rawan ini sangat fleksibel.

Artinya, keadaan ini sangat ideal untuk hewan yang menghabiskan seluruh waktunya dengan berenang. Kedua, keadaan tulang ini juga membantu hiu untuk tetap mengapung di air.

Kemampuan mengapung hiu juga didukung dengan kondisi hatinya yang berisi minyak berdensitas rendah.

Manfaat ketiga, berkaitan dengan kecepatan renang hiu. Ya, tulang rawan ini mampu membuat hiu berenang lebih cepat.

Hal tersebut disampaikan oleh Kurator Fosil Ikan di Natural History Museum, London, Emma Bernard.

“Karena ringan dan lebih fleksibel daripada tulang, tulang rawan (memungkinkan) hiu dapat berenang lebih cepat daripada ikan bertulang,” tutur Bernard.

Semua manfaat ini dilengkapi dengan gigi yang kuat. Rahang atas hiu tidak menyatu dengan tengkoraknya yang bertulang rawan, artinya mereka dapat membuka mulut selebar-lebarnya dan mengunyah dengan kekuatan yang mengagumkan.

Namun, hal ini ternyata tidak selalu terjadi. Bernard menyebut hiu di setiap zaman memiliki evolusi kerangka tulang yang berbeda-beda. Dugaan ini didasarkan pada kerangka tulang hiu purba.

“Kami menduga hiu purba mengembangkan kerangka tulang rawan yang sesuai dengan gaya hidup mereka,” bebernya.

Tapi, Mengapa Bisa Tumbuh Sangat Besar?
Meskipun tidak punya tulang keras, hiu dapat tumbuh cukup besar. Contoh nyatanya adalah hiu paus atau yang paling terkenal hiu putih besar.

Lalu apa rahasia di balik ukuran besar ini? Ternyata jawabannya juga tulang rawan.

Tulang rawan membantu hiu berenang lebih cepat dan cekatan dalam menangkap mangsa. Artinya, hiu lebih mampu mengakses makanan yang dibutuhkan untuk tumbuh besar dan kuat.

Sebuah studi di 2015, para peneliti mempelajari strategi berenang dan bentuk tubuh hiu paus. Studi itu mengidentifikasi beberapa upaya hiu dalam menghemat energi dan meningkatkan efisiensi ketika mencari makan.

Hiu paus memiliki daya apung negatif, yang berarti mereka lebih padat daripada air di sekitarnya. Sehingga, hiu paus mampu tenggelam ke air yang lebih dalam untuk mencari tanpa menggunakan banyak energi.

Energi yang dihemat ini dapat disalurkan untuk menjaga hiu paus tetap hangat lebih lama. Dengan begitu, jangka waktu mereka mencari makan bisa lebih panjang.

Meski begitu, beberapa ahli berpendapat bahwa kerangka tulang rawan hiu paus mungkin dapat membatasi ukurannya. Sehingga hiu paus mungkin tidak dapat mencapai ukuran paus biru, hewan terberat yang pernah hidup.

 

https://banksiswa.arrahmat-majalengka.sch.id/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *