BeritaHewan – Kucing dapat membedakan antara ‘babu’ (teman manusia) mereka dan orang asing hanya dari beberapa kali mengendus bau badan. Fakta ini diungkap dari sebuah penelitian baru bertajuk “Behavioral responses of domestic cats to human odor” yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One pada 28 Mei 2025.
Kucing domestik (Felis catus) menggunakan bau untuk berkomunikasi satu sama lain dan berburu. Jadi, bau adalah hal yang penting bagi kucing.
Namun, penelitian baru ini pertama kalinya menguji apakah kucing dapat membedakan manusia yang berbeda melalui bau.
Orang Asing Diendus Lebih Lama
Para peneliti menemukan kucing menghabiskan waktu lebih lama untuk mengendus bau dari orang asing daripada bau pemiliknya. Ini menunjukkan hewan peliharaan kita mengenali manusia yang mereka kenal dan mengerahkan lebih banyak energi untuk mempelajari bau asing dari orang yang tidak mereka kenal.
“Waktu mengendus yang lebih singkat menunjukkan ketika kucing menemukan bau pemiliknya, mereka mengenalinya dengan cepat dan menjauh,” tulis seorang kandidat doktor yang meneliti perilaku kucing di University of Adelaide di Australia, Julia Henning, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, dalam The Conversation, seperti dikutip dari Live Science.
Penelitian sebelumnya telah menyimpulkan kucing mengenali suara pemiliknya dan membedakan wajah manusia yang dikenal dan tidak dikenal, meskipun tidak sebaik anjing dalam hal ini. Kucing juga dapat menangkap perubahan pada kondisi emosional pemiliknya, beberapa di antaranya mereka kenali melalui bau badan. Namun, hingga penelitian terbaru ini, para peneliti tidak mengetahui sejauh mana kucing dapat mengenali manusia yang berbeda hanya dari aroma.
Dalam penelitian baru ini, para peneliti memberikan tiga tabung plastik kepada kucing; satu berisi bau pemiliknya, satu berisi bau orang asing, dan satu tidak berisi bau manusia sebagai kontrol. Para ilmuwan memperoleh bau tersebut dengan mengusapkan sampel manusia di bawah ketiak, belakang telinga, dan di antara jari-jari kaki.
Membau Orang Asing dengan Lubang Hidung Gantian
Temuan kucing menghabiskan waktu lebih lama untuk mengendus aroma orang asing daripada pemiliknya (atau kontrol) sejalan dengan penelitian sebelumnya tentang perilaku mencium kucing. Misalnya, anak kucing yang disapih mencium kucing betina yang tidak dikenal lebih lama daripada induknya, jadi ada hubungan antara lamanya mencium dan keakraban.
Temuan bahwa kucing menghabiskan waktu lebih lama untuk mengendus bau orang asing daripada pemiliknya (atau kontrol) sejalan dengan penelitian sebelumnya tentang perilaku kucing mengendus. Misalnya, anak kucing yang disapih mencium bau kucing betina yang tidak dikenal lebih lama daripada induknya. Maka ada kaitan antara lamanya mencium bau dan keakraban.
Selain mengendus lebih lama, para peneliti juga menemukan kucing lebih cenderung mengendus bau yang tidak dikenal dengan lubang hidung kanannya terlebih dahulu, sebelum beralih ke lubang hidung kirinya. Preferensi lubang hidung ini menunjukkan kucing menggunakan sisi otak yang berbeda untuk tugas yang berbeda, yang menurut para ilmuwan juga terjadi pada anjing, ikan, dan beberapa hewan lain, menurut penelitian tersebut.
Meskipun temuan baru ini menunjukkan bahwa kucing setidaknya dapat membedakan antara orang yang dikenal dan tidak dikenal, para peneliti masih belum tahu apakah kucing dapat membedakan antara orang-orang tertentu yang mereka kenal.
“Stimulus bau yang digunakan dalam penelitian ini hanya berasal dari orang yang dikenal dan tidak dikenal,” kata rekan penulis penelitian Hidehiko Uchiyama. Ia seorang profesor di Universitas Pertanian Tokyo di Jepang, kepada BBC News.
“Eksperimen perilaku di mana kucing dihadapkan dengan beberapa stimulus bau dari orang yang dikenal akan diperlukan, dan kami perlu menemukan pola perilaku tertentu pada kucing yang muncul hanya sebagai respons terhadap bau pemiliknya,” ujarnya.