Home / Uncategorized / Laba-laba Ternyata Tidak Punya Hidung, Tapi Mencium Lewat Anggota Tubuh Ini

Laba-laba Ternyata Tidak Punya Hidung, Tapi Mencium Lewat Anggota Tubuh Ini

Berita Hewan – Banyak penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana anjing ataupun satwa lain menggunakan indra penciuman mereka. Namun, sebagian besar penelitian ini difokuskan pada mamalia bukan serangga, seperti laba-laba.
Dalam berkembang biak, laba-laba pada dasarnya menggunakan proses penciuman. Laba-laba betina mengeluarkan hormon seksual untuk menarik laba-laba jantan.

Mengutip IFL Science, laba-laba tawon jantan Argiope bruennichi bisa tertarik pada betina dari jarak yang cukup jauh. Karena spesies betina mampu mengeluarkan feromon seks yang cukup kuat.

Berdasarkan hal itu, para peneliti percaya bahwa penciuman pasti penting dalam dunia laba-laba. Anehnya, binatang ini ternyata tidak menggunakan hidung untuk mencium.

Bukan hidung, proses penciuman terjadi di kaki mereka, tepatnya pada rambut sensorik yang disebut dengan sensilla. Laba-laba memiliki dua lokasi sensilla, pertama di ujung kakinya dan kedua di rambut pada bagian tungkai kakinya.

Rambut sensorik itu juga ditemukan pada laba-laba tawon. Sensilla di ujung kaki memungkinkan laba-laba tawon mencium berbagai bau yang berada di permukaan tempatnya berpijak.

Sedangkan sensilla pada rambut bagian tungkai kakinya akan mendeteksi bau di udara.

Sensilla Hanya Ada di Laba-Laba Jantan Dewasa
Melalui studi yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Science of the United States of America (PNAS), ilmuwan memastikan sensilla hanya ditemukan pada laba-laba jantan dewasa. Rambut sensorik ini tidak ditemukan pada betina atau jantan muda.

Untuk memastikan hal tersebut, pengamatan tambahan pada laba-laba jantan dan betina dari 19 spesies berbeda. Hasilnya tetap saja, mereka tidak menemukan sensilla pada laba-laba betina.

Kendati demikian, sensilla dengan “pori-pori dinding” ditemukan di tujuh spesies. Keadaan ini bisa terjadi menurut ilmuwan karena sensilla telah berevolusi berkali-kali.

Evolusi sensilla juga beriringan dengan evolusi laba-laba. Proses ini menyebabkan sensilla mungkin hilang dalam beberapa garis keturunan spesies tertentu.

Melalui studi ini, ilmuwan mendapat pengetahuan tentang ekologi sensorik laba-laba. Meskipun begitu, mereka berharap ada studi lanjutan tentang keanekaragaman dan fungsi sensilla hingga evolusi penciuman pada arthropoda.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *