Home / Uncategorized / Mengapa Kucing Sering Tidur Sepanjang Hari?

Mengapa Kucing Sering Tidur Sepanjang Hari?

rokokslot – Kehidupan kucing rumahan tampak menyenangkan, makanan tersedia tanpa harus berburu, perhatian datang kapan saja mereka inginkan, dan yang paling utama mereka tidur nyaris sepanjang hari.
Di saat pemiliknya sibuk bekerja atau beraktivitas, anabul (anak bulu) cenderung terlelap di tempat favoritnya, terutama yang terkena sinar matahari hangat. Pertanyaannya, apakah kucing memang benar-benar butuh tidur sebanyak itu? Dan mungkinkah tidur terlalu banyak justru menjadi tanda ada yang salah?

Sebagian besar ahli memperkirakan kucing tidur antara 12 hingga 15 jam per hari. Namun, angka itu bisa bervariasi dari 10 hingga bahkan 20 jam tergantung usia, lingkungan, dan aktivitas kucing tersebut.

Menurut Dr Marty Becker, DVM, seorang dokter hewan sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Hewan Washington State University, Amerika Serikat kebanyakan kucing tidur antara 12 hingga 15 jam per hari.

 

Namun, kata Becker seperti dikutip dari Reader’s Digest, tidak seperti manusia yang tidur panjang di malam hari, kucing cenderung tidur dalam beberapa periode singkat yang tersebar sepanjang hari.

“Mereka (kucing) biasanya tidur dalam beberapa waktu yang singkat, bukan sekaligus seperti yang cenderung dilakukan manusia,” ujarnya.

Pola tidur kucing lebih kompleks dibandingkan manusia. Sebuah studi tahun 1981 menemukan bahwa kucing peternakan tidur sekitar 40 persen waktunya, umumnya di malam hari, dan beristirahat 22 persen di siang hari.

Studi lain tahun 2007 mengungkap bahwa kucing di penampungan hanya benar-benar tertidur selama 11 persen waktu, karena lebih sering berada dalam keadaan waspada.

Alasan Kucing Bisa Tidur Sepanjang Hari
Warisan Evolusi Sebagai Pemburu
Para ilmuwan belum sepenuhnya memahami fungsi tidur secara biologis, baik bagi manusia maupun hewan. Namun, jejak evolusi bisa menjadi petunjuk. Kucing adalah predator alami yang terbiasa berburu dalam waktu singkat lalu beristirahat panjang.

Aktivitas seperti menguntit, menerkam, memanjat, atau mengejar membutuhkan energi besar, dan tidur menjadi cara kucing menyimpannya.

Becker menjelaskan bahwa kucing secara naluriah merupakan pemburu. “Mereka dirancang untuk aktif dalam waktu singkat saat berburu mangsa, kemudian makan dan kembali tidur,” ujarnya.

Dalam kondisi liar, seekor kucing bisa memburu hingga sepuluh tikus per hari. Aktivitas ini tentu saja sangat menguras energi. Kendati kucing rumahan tidak perlu berburu makanan seperti nenek moyangnya, naluri tersebut masih tertanam kuat.

Itulah sebabnya kucing tetap aktif dalam waktu singkat dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur, sebagai cara mengisi ulang energi.

Bisa Jadi Tanda Kebosanan atau Gangguan Mental
Meski tidur panjang normal bagi kucing, perubahan pola tidur patut diwaspadai. Apabila kucing tiba-tiba lebih sering tidur, terlihat lesu, atau kurang tertarik pada aktivitas sehari-hari, bisa jadi itu tanda kebosanan atau stres.

“Kucing juga bisa tidur karena bosan atau tertekan,” ujar Mikel Delgado, seorang ahli kucing di Feline Minds seperti dikutip dari Inverse.

“Jika kucing terlihat lesu, tidak tertarik pada lingkungan sekitarnya, atau menghindari interaksi dengan manusia, itu bisa menjadi sinyal adanya gangguan kesehatan fisik maupun emosional,” hal senada diungkapkan Dr Becker.

Tanda Kucing Menua
Selain itu, faktor usia juga berpengaruh. Kucing senior umumnya tidur lebih lama dibandingkan kucing muda. Namun, penting diingat tidak semua yang terlihat seperti tidur benar-benar tidur.

Menurut Dr Liz Stelow dari University of California, Davis, kucing bisa tampak seperti tertidur padahal sedang membersihkan diri atau hanya bersantai di hari yang panas atau hujan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *